MESUJI — Memasuki musim politik di tahun ini, fenomena lonjakan aktivitas jurnalis di berbagai wilayah semakin terlihat, termasuk di Kabupaten Mesuji. Periode kampanye politik yang kian dekat membuat permintaan akan liputan media meningkat signifikan, baik dari partai politik maupun para calon kepala daerah yang tengah bersiap menghadapi Pilkada. Menurut beberapa sumber di lapangan, tingginya aktivitas politik ini secara tidak langsung memicu peningkatan tarif dan aktivitas pasar wartawan. Rabu [25/09/24]
Sejumlah narasumber menyebutkan bahwa adanya persaingan antara para calon politikus untuk mendapatkan eksposur media yang maksimal telah meningkatkan intensitas interaksi antara politisi dan media massa.
Baca juga:
8 Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal
|
"Sudah menjadi fenomena yang sering kita lihat setiap musim politik. Permintaan liputan khusus, wawancara eksklusif, hingga pembuatan konten kampanye menjadi salah satu pendorong naiknya harga pasar wartawan, " ujar seorang pengamat media di Mesuji, yang enggan disebutkan namanya.
Beberapa wartawan setempat juga mengakui bahwa peluang ekonomi bagi para jurnalis dan media meningkat selama periode kampanye. Namun, di sisi lain, mereka tetap menegaskan pentingnya menjaga integritas dan netralitas dalam meliput peristiwa politik.
"Kami memang mendapat banyak tawaran pekerjaan dari pihak-pihak tertentu, tapi kami tetap harus memegang teguh etika jurnalistik. Liputan kami harus tetap objektif dan tidak berpihak, " ungkap seorang wartawan yang aktif meliput Pilkada Mesuji.
Peningkatan aktivitas wartawan ini tidak hanya terjadi di Mesuji, tetapi juga di berbagai daerah lainnya. Banyak jurnalis yang mulai terlibat dalam diskusi-diskusi politik dan berperan sebagai fasilitator bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai para calon kepala daerah dan visi-misi mereka.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga pemungutan suara selesai. Para pengamat politik memperkirakan bahwa dinamika antara politik dan media massa akan terus saling memengaruhi, dan peran wartawan akan menjadi semakin penting dalam membentuk opini publik menjelang Pilkada.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk bijak dalam menyaring informasi yang mereka terima, mengingat banyaknya pemberitaan yang beredar di media sosial dan platform lainnya. Klarifikasi dan verifikasi menjadi kunci bagi warga untuk mendapatkan informasi yang valid dan terpercaya. [Red]